Hari ini rasanya itu kayak permen
karet. Manis di awal dan rasa manisnya mulai hilang kalau sudah terlalu lama
dikunyah.
Pagi ini aku merasa lebih baik
dari pagi hari yang kemarin, pagi ini rasanya itu semanis permen karet yang aku
makan. Enakk abis…
Entah kenapa hari ini aku berasa
kayak orang paling rajin dan bahagia di dunia. Bayangin, sejak jam 3 pagi sudah
sahur (walaupun hanya air putih segelas), terus dilanjut sholat tahajud, sholat
subuh, sholat dhuha, nganter temen ke kampus juga sekalian nemenin dia makan,
padahal kan aku lagi puasa…. Dan ngomong – ngomong soal puasa, ujian dan cobaan
waktu puasa lebih berat itu memang bener. aku bener ngerasain beratnya menahan
nafsu pas nemenin temen makan, belum lagi pas dia nge-goda dengan makanan dan
minuman yang bikin nafsu itu. Berat…
Namun akhirnya aku berhasil
melupakan tentang makanan enak tersebut. Karena yang di otakku waktu itu cuman
pengen buru – buru nengok temen cewek yang lagi sakit.
……
Setelah selesai nemenin temen
dari kampus dan makan, aku bergegas menuju kerumah temenku yang sedang sakit
tersebut, sebut aja namanya ika. Tidak
lupa sebelum sampai di rumah ika aku membawa sebuah susu juga roti, karena
cuman itu yang dibutuhin orang yang lagi sakit.
Sesampai dirumahnya…
Ika…Kasihan banget kamu (batinku begitu menatap muka ika pertama
kali). Muka ika waktu itu pucet banget, kasihan sekali. Tapi anehnya, walaupun
ika lagi sakit, masi tetep aja keliatan manis. #tandatanya
Aku kasih ika roti dan susu yang
aku bawa lalu kami ngobrol di teras rumahnya, dengan badan berbalut pakaian
tebal juga plus jaket, ika mencoba untuk berbicara:
ika: makasi ya na.
aku: iya sama-sama ka.. kamu sakit apa si?
Ika: Cuma meriang kok.
Aku: oh… (menatap mata ika)
Ika: (membalas tatapan sambil tersenyum)
Aku: (tersenyum penuh arti busuk)
Bentar…. Kenapa jadi kayak perang
batin gini??
Ika: (mulai takut) apa si naa?
Aku: (pikiran busuk bubar!) eh, gpp kok.. kamu cepet sembuh ya
Ika: iya makasi
Melihat keadaan ika yang SSL
(sedang sangat lemas), aku pamit untuk pulang dan ngasih waktu dia buat
istirahat. Padahal sebenernya aku pengen banget ganggu nemenin ika. Tapi yasudahlah…
Aku: pulang dulu ya ka, kamu istirahat sana
Ika: iya (sambil tersenyum). Makasi yaa naa…
Sebagai tambahan, senyum ika
beneran manis banget!
Aku: iya ka J (tersenyum penuh arti)
Dan! Aku bener – bener merasakan
manisnya pagi ini, waktu ika nganter aku sampai gerbang rumahnya, tiba – tiba
ika nyium pipiku. Seakan ika mengerti kalau senyumku tadi penuh arti. uppss,
yaitu pengen banget nyium nyanyang dia. Makasi ka J
Tapi, aku lupa satu hal, aku kan
lagi puasa??? -__-
……
In the afternoon….
Setelah pulang dari nengok-in
ika, hidupku berasa mulai seperti permen karet yang hampir habis pemanisnya.
Namun, aku masih menikmati sedikit manisnya hari ini dengan nongkrong bareng
temenku, sebut aja aji. Kami gila –
gilaan berdua di kost, dari gitaran, nyanyi, ngobrol gajelas (tapi kita bukan
homo!), dan yang pasti, apapun yang kami lakukan pasti akan membuat kami tertawa.
Namanya juga manusia atau mungkin karena terlalu sering tertawa, kami merasa
bosan dan memutuskan untuk tidur, istirahat. Sejak saat itu, manis dari permen
karet yang aku makan mulai hilang.
Galau pun tiba…..
Bangun tidur, tiba – tiba aku
langsung keinget sama ika. Mungkin karena dia datang lagi menghiasi mimpiku di
siang bolooong ini.. aku sms dia, tapi gak pernah di bales. Dan sekalinya
dibales, itu sangat lama. Entah kenapa aku merasa galau banget kalau ika gak
bales sms. #manusialebay
Dan setelah aku mengingat kata –
kata dari temen ku: “kalau seandainya
cewek yang kamu ajak sms an, balesnya lama atau bahkan gak bales. Itu tandanya
mereka lagi malas sama kamu. Kalau enggak ya mereka lagi sms an sama cowok yang
lain.” Ternyata memang ika lagi
males sama aku. Yaudalah…
Disamping itu, aku merasa kasihan
sekali sama Handphone-ku, kesepian.. mungkin kalau dia bisa bicara. Dia akan
bicara:
Handphone nokia 1208: pencet aku naa! Pencet aku! Pijit keypad-ku!
Tekan – tekan lah aku sepuasmu!
Aku: kalau pengen sering dipencet, ditekan, kamu bisa dipakai online
dong!
Handphone nokia 1208: kamu jaahhhaatt…. L
Aku: kamu yang gak pernah ngerti’in aku.
Lalu kami perang -___-
Adzan Maghrib berkumandang….
Aha! Alhamdulillah.. waktunya buat balas dendam berbuka.
Dengan pikiran yang masih agak galau, aku pergi dengan temenku aji ke sebuah
warung. Tanpa pikir panjang, aku langsung duluan mengambil makanan yang
disediakan di warung tersebut. Mungkin orang – orang waktu itu melihat aku
kayak orang yang uda lama gak makan nasi, karena waktu itu aku mengambil
makanan dengan penuh nafsu dan seakan – akan seperti membawa pistol dan pisau
disetiap saku celanaku. Padahal sebenernya mereka gak tahu, kalau aku lagi
galau!
Sebagai tambahan, Makan ialah merupakan suatu kegiatan yang
sangat berperan besar dalam menetralisir kegalauan atau bahkan
menghilangkannya.
Selesai makan, aku dan aji melanjutkan aktivitas gak penting
kami di kost, yaitu mencoba menyanyikan lagu ‘someone like you’ by Adele dan
kegiatan gak penting lainnya. Setelah lama kami nongkrong gajelas, aji
memutuskan untuk kembali ke kosnya dan aku juga mulai sendirian di kos. Karena
di kos gak ada sesuatu yang menyenangkan, aku mencoba untuk menelfon ika..
Aku: ika?
Ika: ape?
Aku: ini aku nana
Ika: iya aku tau lah
bego
Aku: …….
Ika: opo??
Aku: gimana kondisi
badanmu? (basa – basi)
Ika: uda agak baikan
(dengan nada malass…)
Aku: uda makan belum?
(masih dengan basa – basi)
Ika: uda (malas)
Aku: yauda sana tidur
ka.. (nyerah)
Ika: iya (seakan gak
peduli)
Aku: (kenapa kamu
malas gini sih ka? Aku lagi pengen sama kamu L,
aku galau jauh dari kamu)
Tut tut tut tut…. ….
….
Panggilan telefon berakhir, dan aku kembali galau..
--TAMAT--
Conclusions,
Hidupku hari ini dari jam 3 pagi sampai jam 11an = bahagia
setengah mati. (manis)
Dan dari jam 12 siang – malam = galau total. (pahit)
Pelajaran hari ini:
1.
Hidup memang gak pernah dalam keadaan tetap,
kehidupan akan selalu berubah – ubah, baik rasa, warna, dan baunya. Seperti
permen karet. Manis ketika pertama kali dirasakan dan mulai pahit jika sudah
terlalu lama di kunyah.
2.
Untuk para pria, jangan pernah kalian
menggantungkan perasaan seorang wanita, jika kalian menggantungkan perasaan
mereka para wanita. Maka berhati – hatilah, mereka bisa melakukan hal yang sama
kepada kita. Cukup sayangilah mereka dengan tulus dan cintailah.
No comments:
Post a Comment